Horses Who Love to Sing

Kamis, 28 Juli 2011

Paparan Diskusi


Tugas Bahasa Indonesia

                     Beragam Kebijakan Tidak Mampu Mengatasi Kemacetan Di Jakarta

 Ayang Armelit Rosalia
XII IPA 1
SMAN 1O6 Jakarta Timur


Narasumber 1
Pendapat Pemerintah
Kemacetan di Ibu Kota semakin parah. Namun, hingga kini belum ada solusi jitu untuk mengatasinya. Berbagai program sudah ditawarkan, tapi sejauh ini belum terbukti efektif mengurai kemacetan secara keseluruhan.
Misalnya, Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memajukan jam masuk sekolah dari pukul 7:00 menjadi 06:30, Kebijakan untuk memajukan jam masuk sekolah tersebut adalah suatu kebijakan yang inovatif dan kreatif untuk mengatasi kemacetan di ibukota mengingat keterbatasan yang banyak dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Program pembatasan kendaraan yang sudah diterapkan,yakni 3 in 1. Sayangnya, sistem 3 in 1 hanya efektif pada awal pelaksanaannya.Pada perkembangan berikutnya,kebijakan ini justru menimbulkan sosial dengan munculnya joki.
Pengoperasian bus Transjakarta ternyata tidak mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Belum membaiknya kualitas pelayanan membuat pengguna kendaraan pribadi tidak beralih ke bus Transjakarta. Begitu pun dengan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek masih belum memenuhi daya angkut sesuai harapan. Sejauh ini baru pembatasan truk di tol dalam kota pada pukul 06.00 – 22.00 WIB yang terlihat efektif meningkatkan kecepatan arus lalu lintas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terus mendorong pembatasan penggunaan kendaraan pribadi. 
Anggota DPD asal DKI Jakarta Djan Faridz menuturkan, kemacetan juga dipicu oleh banyaknya warga komuter yang mencari nafkah di Ibu Kota. Data yang dia peroleh, hampir 60% pekerja di Jakarta berdomisili di daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.          
Kebijakan pemerintah guna mengurangi kemacetan ibukota menuai pro dan kontra. Hal yang biasa dan wajar di setiap kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah selama tujuannya bagi kesejahteraan rakyat seperti apa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45).
Reaksi keras dari masyarakat adalah hal wajar yang perlu diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari suatu kebijakan yang kontroversial. Pemerintah DKI mesti menjalankan kebijakan ini dengan konsisten sambil berupaya terus untuk mengurangi kemacetan di ibukota melalui kebijakan-kebijakan lainnya.

Narasumber 2
Pendapat Masyarakat
Sekarang ini,  titik-titik kemacetan ada di mana-mana. Jika dulu titik kemacetan ada di lokasi-lokasi tertentu, kini, sudah tersebar di berbagai sudut kota Jakarta. Salah satu penyebab dari semua itu adalah kontribusi perusahaan kendaraan bermotor¸ karena jangkauan pendistribusiannya yang begitu meluas hingga ke pinggiran kota dan pedesaan maka titik-titik kemacetan pun terjadi di kawasan-kawasan pinggiran kota di samping tidak adanya upaya pemerintah untuk membatasi tahun penggunaannya.
Boleh jadi di setiap benak orang, khususnya mereka yang bermukim di kota-kota besar seperti Jakarta, bertanya, di tengah kemacetan , mampukah pemerintah mengatasinya?. mampukah Pemerintah kita mengatasi kemacetan, bukanlah sebuah pertanyaan bermaksud berburuk sangka dengan pemerintah, melainkan mempertanyakan sejauh mana Pemerintah memiliki program penanggulangan kemacetan lain yang sulit sekali dikendalikan ini. Banyak warga yang pesimis dengan Pemerintah yang katanya tidak bisa mengatasi kemacetan di dalam kota hingga ke pinggiran kota.
 Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memajukan jam masuk sekolah dari pukul 7:00 menjadi 06:30 memicu kontroversi di masyarakat umum yang menganggap bahwa kebijakan tersebut mengorbankan pelajar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di ibukota. Kebijakan tersebut dianggap tidak akan mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dan alasan bahwa 14 persen kemacetan disebabkan oleh pelajar dianggap mengada-ada.
Pendapat lain menganggap bahwa kebijakan memajukan jam sekolah hanyalah semakin membuktikan ketidakmampuan pemerintah DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan. Para pelajar akan dipaksa untuk bangun lebih pagi dan mereka akan mengantuk dalam kelas. Kebijakan itu dianggap akan membuat banyak pelajar yang datang terlambat dan ruangan kelas menjadi kosong.
“Sudah menjadikan tanggung jawab Pemerintah Jakarta untuk bisa menyediakan transportasi massal yang layak dan manusiawi agar mereka tidak secara bersamaan menggunakan kendaraan pribadi yang bisa menyebabkan kemacetan,” ujar Djan Faridz di sela pameran foto bertema “Lenggaklenggok Jakarta”kemarin. 
Dia mengungkapkan, pemerintah tak punya hak melarang warga komuter mencari nafkah di Ibu Kota. Sebaliknya, pemerintah juga diuntungkan warga komuter.Untuk itu,pemerintah wajib menyediakan modal transportasi massal yang layak bagi mereka. “Transportasi massal yang baik harus diwujudkan untuk mengatasi kemacetan,” ujar Ketua PWNU DKI Jakarta ini.

Kesimpulan
Persoalan kemacetan lalulintas bukanlah tanggung jawab untuk pemerintah saja, tetapi juga persoalan bagi setiap warganegara, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta.  Selama setiap warga mampu membeli kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, maka persoalan kemacetan adalah tanggung jawab  kita bersama. kesimpulan yang dapat kami ambil adalah, bahwa masalah kemacetan yang ada di Jakarta merupakan masalah bersama kita, jadi untuk menyelesaikan atau minimal mengurangi masalah kemacetan kita harus menjaga kedisiplinan dalam berlalu-lintas agar kemacetan yang selama ini kita rasakan salama ini dapat berkurang.

Makalah Bahasa Indonesia


TERLALU BANYAK DUDUK
BERISIKO TINGGI MENIGGAL





Disusun oleh:

Ayang Armelita Rosalia
XI - IPA 1






SMA NEGERI 106
Jakarta Timur

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan  rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan  makalah ilmiah ini .
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua , rekan-rekan terutama  ibu Yuyu selaku  pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dalam belajar Bhs.Indonesia. Di dalam  makalah ilmiah ini saya akan mebahas tentang kesehatan dengan judul “Terlalu Banyak Duduk Berisiko Tinggi Meninggal”. Semoga makalah  ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengetahuan siswa.
Makalah ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Terlalu Banyak Duduk Berisiko Meninggal, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ilmiah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ilmiah ini dapat terselesaikan.
      Walaupun makalah ilmiah  ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia yaitu ibu Yuyu  yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara saya menyusun makalah ilmiah.
Semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
                                                                                        Jakarta, 20 Oktober 2010

                                                                                                        Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi            
Bab I .     Pendahuluan   
Bab II.    Tempat-Tempat yang Biasanya Orang Terlalu Banyak Duduk

                A. Terlalu Lama Duduk di Depan TV Perbesar Resiko Kematian

                B. Terlalu Lama Duduk di Kantor dan di Sekolah 

                C. Terlalu Lama Duduk di Depan Komputer menimbulkan resiko     
                     penyakit berbahaya
 Bab III.  Dampak dari kebiasaan terlalu banyak duduk
A.   Terlalu Banyak Duduk Berisiko Tinggi Meninggal
B.     Banyak Duduk Membuat Anda Cepat Tua
      C. Terlalu Banyak Duduk Bisa Mematikan

           D. Terlalu Banyak Duduk Picu Beragam Penyakit

Bab IV     Penyakit-Penyakit yang timbul karena terlalu banyak duduk
A.   Gangguan Fungsi Ginjal
B.     Sakit kepala
C.    Diabetes
D.   Gangguan otot punggung
E.     Gangguan saluran cerna
F.     Gangguan  Kondisi  Jantung
G.   Kesemutan
1.Berbagai penyebab Kesemutan
     a.Adanya kelainan pada saraf perifer
     b.Karena penekanan
2. Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan
     a.Diabetes melitus (DM)
     b. Stroke
     c. Penyakit jantung
     d. Infeksi tulang belakang
     e.Rematik
     f. Spasmofilia (tetani)
     g.Guillain-barre syndrome
     h. Cytomegalovirus (CMV)
Bab V         Tips – Tips Agar Tidak Terlalu Banyak Duduk
                   A. Aktivitas selain berolahraga
                   B. Padukan duduk dan berdiri
                   C. Ambil waktu istirahat
                   D. Jangan malas
                   E.  Kebiasaan baik
                   F. 15 menit untuk 2 jam
                   G. Pertimbangkan transportasi umum
                   H. Tonton televisi lebih banyak
Penutup
Daftar Pustaka

Bab I
Pendahuluan
Dalam sehari berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk? Bisa jadi setengah  hari hanya dilewati dengan duduk saja. Ahli kesehatan telah memberikan peringatan aktivitas duduk yang terlalu lama bisa mematikan. terlalu lama duduk bisa berakibat buruk bagi kesehatan, bahkan jika orang tersebut berolahraga secara teratur. Tak  peduli orang tersebut duduk di mana saja, bisa di kantor, sekolah, mobil, depan  komputer atau depan  televisi,karena yang dilihat adalah jumlah jam secara keseluruhan
     Penyakit terlalu banyak duduk (sitting disease) ini merupakan satu  jenis "tren" baru bagi mereka yang memiliki gaya hidup minim aktivitas atau olahraga. Meski rasanya tak ada yang salah dalam menjalankan kebiasaan ini, namun sebuah riset terbaru mengatakan bahwa ketika tubuh jarang bergerak, maka risiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker, dan obesitas pun melonjak. Di bulan Januari tahun ini, para ahli dari Inggris menemukan adanya hubungan antara terlalu lama duduk dengan peningkatan risiko terkena penyakit. Di saat yang berdekatan pula, para peneliti dari Australia mengatakan, bahwa setiap satu jam kita duduk di depan televisi, bisa meningkatkan 18 persen kemungkinan terkena berbagai macam penyakit.



Bab II
        Tempat-Tempat yang Biasanya Orang Terlalu Banyak Duduk

A. Terlalu Lama Duduk di Depan TV Perbesar Resiko Kematian

VICTORIA (Berita SuaraMedia) “Orang yang menonton televisi 4 jam atau lebih setiap hari kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung sebesar 80 persen”. Menonton televisi terlalu lama sama dengan banyak duduk yang berarti tidak ada gerakan otot.
David Dunstan, PhD, kepala laboratorium aktivitas fisik dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di Victoria, Australia mengatakan “jika otot tidak aktif untuk waktu yang lama, maka hal ini dapat mengganggu metabolisme dari orang tersebut”.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu lama menonton televisi bisa berakibat penimbunan lemak dan kolesterol yang bisa memicu terjadinya serangan jantung di usia muda.
David melakukan studi yang melibatkan 8.800 orang dewasa yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung selama lebih dari 6 tahun. Kelompok ini dibandingkan dengan orang yang menonton televisi kurang dari 2 jam  per harinya. Didapatkan orang yang menonton televisi 4 jam atau lebih kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung sebesar 80 persen.
Peneliti mengungkapkan “setiap tambahan satu jam untuk menonton televisi dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 18 persen”. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association. Dalam hal ini peneliti tetap memperhatikan faktor-faktor lain seperti apakah partisipan merokok, kadar kolesterol dan tekanan darahnya.
David menyatakan bahwa "Masalah sesungguhnya dari menonton televisi ini tampaknya akibat posisi duduk. Menonton televisi yang lama sama dengan banyak duduk,yang berarti tidak ada gerakan otot".Untuk menghindarinya seseorang tetap bisa aktif selama menonton televisi. Lakukan gerakan-gerakan dasar seperti berdiri atau berjalan di sekitar ruangan televisi.
David menyatakan bahwa "Kegiatan ini bisa memberikan efek kesehatan, meskipun sering diabaikan oleh masyarakat".

 

B. Terlalu Lama Duduk di Kantor dan di Sekolah

Aktivitas memang bisa membakar lemak dalam tubuh kita. Namun kalau punya aktivitas yang memang memungkinkan  untuk tetap diam di  kursi bisa-bisa mudah terserang penyakit diabetes akibat kegemukan.
Diam tanpa aktivitas atau gerak tubuh bisa membuat beresiko mendapat tekanan darah tinggi. Sebab dengan duduk maka metabolisme tubuh jadi lamban dan berat badan mudah bertambah.
Rata-rata orang duduk lebih dari sembilan jam sehari di kantor, di sekolah, di rumah atau di mobil. Aktivitas seperti berjalan tidak mungkin mengimbangirisiko akibat duduk yang terlalu lama. Menurut ilmuwan Swedia, dikutip dalam British Journal of Sports Medicine baru-baru ini, “duduk lama bisa menjadi penyebab obesitas dan penyakit mematikan lainnya”.

Namun dengan berdiri atau berjalan-jalan selama 5 menit akan membuat perbedaan yang besar. Sambil berdiri bergerak otot di punggung, bahu, dan kaki, akan bergerak.  Berjalan akan membakar 30-50 kalori ekstra per hari, yang cukup untuk mencegah kenaikan berat badan. Jadi, mulai sekarang, meskipun hanya akan membuat teh atau kopi selama 5 menit, buatlah dirimu melakukan aktivitas.
  
C. Terlalu Lama Duduk di Depan Komputer menimbulkan resiko penyakit berbahaya.

VIVAnews, “Walaupun komputer membantu pekerjaan, terlalu lama berdiam di depan alat ini bisa membahayakan kesehatan dan bisa berakibat fatal”.7 Duduk minimal empat jam di depan komputer bisa menyebabkan berhentinya fungsi proses tubuh.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine memperingatkan bahwa” orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer memiliki resiko mengidap penyakit berbahaya yang bisa berakibat kematian”.
Terlalu sering duduk di komputer tanpa aktivitas fisik membuat individu memiliki kelebihan berat badan. Akibatnya, tubuh rentan terhadap serangan jantung penyebab kematian.
Bahkan jika tidak memiliki masalah berat badan, tidak adanya aktivitas otot terus-menerus menyebabkan perubahan-perubahan berbahaya dalam tubuh.
menurut peneliti utama Elin Ekblom-Bak "Setelah empat jam duduk, tubuh mulai mengirimkan sinyal berbahaya,". Dia mengingatkan bahwa empat jam adalah periode ketika gen yang mengatur glukosa dan lemak yang terkait dengan proses tubuh berhenti berfungsi.
Olahraga teratur tidak cukup untuk mengimbangi proses berbahaya setelah duduk di depan komputer atau duduk di belakang meja. Peneliti menyarankan agar bergerak dan melakukan beberapa latihan peregangan otot setelah beberapa jam. Karena latihan akan kembali menyegarkan tubuh setelah duduk lama.
Bab III
                    Dampak dari kebiasaan terlalu banyak duduk
A.   Terlalu Banyak Duduk Berisiko Tinggi Meninggal
Para periset American Cancer society mengatakan, “terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko kematian. Jumlah waktu yang di gunakan untuk duduk secara independen  terkait dengan total mortalitas”.
Dalam  studi, para riset menganalisa survey respons dari 53.440  pria dan 69.776 perempuan yang tak punya riwayat kanker, serangan jantung, stroke, atau emphysema atau penyakit paru lainnya yang terdaftar dalam studi American Cancer Society’s Cancer Prevention  II  DI TAHUN 1992.
Hasilnya ditemukan, perempuan yang mengatakan duduk 6 jam sehari di waktu senggang berkemungkinan 37%  lebih besar meniggal selama periode studi 1993-2006 dibanding yang duduk kurang dari 3 jam sehari. Pria yang mengatakan duduk lebih dari 6 jam sehari berkemungkinan 18% lebih besar meninggal di banding yang duduk kurang dari 3 jam sehari.
Selain itu, studi juga mengatakan, perempuan dan pria yang lebih banyak duduk  ketika senggang dan kurang aktivitas fisik berkemungkinan 94% dan 48 % lebih besar meninggal dibanding yang melaporkan duduk paling sedikit dan paling aktif. 
“Setelah duduk selama 4 jam, biasanya tubuh mulai mengirimkan sinyal yang berbahaya. Bahkan bagi orang yang rajin berolahraga sekalipun,”  ujar Ekblom-Bak, seperti dikutip dari News.Yahoo, Kamis (21/1/2010).

B.   Banyak Duduk Membuat Anda Cepat Tua
Jika Anda ingin tetap awet muda, salah satu kuncinya adalah gaya hidup aktif. Hidup sedentari atau lebih banyak duduk hanya akan membuat Anda menjadi cepat tua. Demikianlah salah satu kesimpulan sebuah riset para ahli dari The King's College London belum lama ini. Riset yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine ini merupakan hasil pemantauan perkembangan para pasangan kembar yang selama beberapa tahun.
Hasil riset menunjukkan bahwa orang kembar yang secara fisik aktif selama waktu luang tampak lebih muda secara biologis ketimbang saudaranya yang bergaya hidup sedentari atau lebih banyak duduk. Para peneliti juga menemukan bahwa bagian kunci dari DNA yang disebut telomer memendek lebih cepat pada orang yang kurang aktif . Inilah yang diperkirakan para peneliti menjadi salah satu penanda proses penuaan yang cepat pada sel-sel. Tim peneliti dari King's College ini melibatkan sebanyak 2.401 kembar berkulit putih untuk mengisi angket soal tingkat aktivitas fisik mereka. Para partisipan ini juga diambil sampel darahnya dan kemudian diteliti DNA-nya. Peneliti memfokuskan analisa pada telomer, rangkaian DNA yang menempel pada ujung kromosom dan berfungsi melindungi sel dari kerusakan. Ketika seseorang mengalami penuaan, telomer-telomer ini akan memendek dan membuat sel menjadi lebih rentan mengalami kerusakan dan kematian.
Dengan menganalisa sel-sel darah putih- khususnya sistem kekebalan tubuh - para ahli menemukan bahwa rata-rata telomer kehilangan 21 bagian - yang disebut nukleotida - setiap tahunnya. Pria dan wanita yang bergaya hidup sedentari memiliki leukosit telomer yang lebih pendek dibanding mereka yang lebih aktif.

Rata-rata panjang telomer orang yang melakukan sekurangnya 16 menit aktivitas fisik (latihan/olahraga) setiap pekan adalah 200 nukleotida lebih pendek ketimbang mereka yang melakukan aktivitas fisik rata-rata 199 menit setiap pekan.
Orang yang paling aktif dalam riset ini memiliki panjang telomer yang bisa disetarakan dengan mereka yang tidak aktif berusia 10 tahun lebih muda.

C.   Terlalu Banyak Duduk Bisa Mematikan
Terlalu banyak duduk setiap harinya dapat menjadi senjata untuk mempercepat kematian seseorang. Pasalnya, duduk dalam waktu lama akan meningkatkan resiko kesehatan yang serius.
Biasanya, untuk mengantisipasi hal ini, masyarakat percaya jika kebanyakan duduk harus diimbangi dengan pergi ke Gym secara rutin untuk berolahraga. Namun ternyata, peneliti menemukan hal lain. Menurut mereka, jika seseorang mengisi sepanjang harinya dengan duduk, resiko kesehatan yang serius tetap akan menghampiri meski ia juga pergi ke Gym secara rutin.
Oleh karena itu, menurut peneliti dari American Cancer Society, Alpa Patel mengatakan untuk mencegah kematian lebih awal tidak cukup hanya dengan nge-gym rutin. Setiap orang diharuskan untuk tidak menghabiskan waktu lama di tempat duduk, bukan hanya duduk di belakang meja kantor, hindari juga duduk berlama-lama di depan televisi dan saat bermain game.
Selain itu, rutinitas duduk berlama-lama harus diselingi dengan menggerakkan seluruh badan berjalan di luar kantor dengan frekuensi yang cukup. Misalnya berjalan untuk mengambil minum saat istirahat, atau menghampiri kafe atau restoran terdekat untuk makan siang.
“Seseorang yang menderita kegemukan akan mengalami resiko kematian awal yang lebih cepat jika ia menghabiskan aktivitasnya seharian hanya dengan duduk, ketimbang mereka yang kurus,” ujar Patel, seperti dikutip melalui MSNBC, Senin (26/7/2010)

D.   Terlalu Banyak Duduk Picu Beragam Penyakit

Apabila Anda termasuk karyawan yang bekerja seharian dibalik meja, maka sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, riset yang dipublikasikan British Journal of Sports Medicine menyebutkan, duduk dalam waktu lama dapat menggangu kesehatan, sekalipun Anda terhitung pribadi yang rajin berolahraga.

“Semakin lama Anda duduk, makin sedikit energi yang dipakai. Hal ini lama-lama bisa menyebabkan kegemukan dan berpengaruh pada metabolisme,” kata Dr Alpa Patel, ahli epidemiologi dari American Cancer Society.
Kebiasaan lama duduk ini bisa memperlambat metabolisme, menyebabkan penambahan berat badan dan menempatkan Anda pada risiko tinggi untuk masalah yang berhubungan dengan berat seperti diabetes dan penyakit jantung. Otot tubuh, terutama otot kaki, jika jarang dipakai akan merangsang atau menekan beberapa hormon yang berpengaruh pada trigliserida, kolesterol yang berujung pada meningkatnya risiko penyakit jantung.
Sindrom metabolis didefinisikan sebagai keberadaan tiga, atau  lebih, faktor termasuk tekanan darah tinggi, kegemukan perut, kolesterol tinggi atau kondisi tahan insulin.
Penelitian baru diperlukan untuk melihat apakah ada hubungan sebab-akibat antara tak bergerak dan kondisi ini dan, jika benar, bagaimana cara kerjanya, kata para peneliti tersebut. Salah satu calonnya adalah “lipoprotein lipase” –enzim yang dihasilkan di dalam sel lemak (adipocytes) dan terikat di dinding kapiler atau LPL. Enzim tersebut memainkan peran penting dalam mengurai lemak di dalam tubuh menjadi bentuk yang bermanfaat. Penelitian baru-baru ini memperlihatkan bahwa kegiatan LPL, pada tikus, secara mencolok turun melalui kegiatan peregangan otot sama rendahnya dengan sepersepuluh tingkat yang memungkinkan tikus berjalan. Tingkat LPL selama kegiatan semacam itu “tak terlalu berbeda dari tingkat tikus yang terpajan pada tingkat gerak yang lebih tinggi”, kata para ilmuwan tersebut.
“Ini menekankan pentingnya kontraksi otot setempat, dan bukan kuatnya peregangan,” kata para peneliti itu sebagaimana dilaporkan kantor berita Prancis, AFP. Semua studi itu menunjukkan bahwa orang bukan hanya perlu sering berolahraga, tapi juga menghindari duduk di satu tempat untuk waktu yang terlalu lama. Berjalan kaki menaiki tangga dan bukan menggunakan lift, beristirahat selama lima menit dari meja kerja, dan berjalan ketika mungkin untuk mengantar suruhan dan bukan naik mobil sangat disarankan
                                         
Bab IV
  Penyakit-Penyakit yang timbul karena terlalu banyak duduk
A.   Gangguan Fungsi Ginjal
Posisi banyak duduk sering menghambat aliran kencing sehingga sering memacu pembentukan batu ginjal. oleh karena itu banyak sopir-sopir truk jarak jauh banyak yang menderita gangguan batu ginjal. mereka banyak duduk dan banyak minum suplemen penguat tubuh yang justru pada saat disaring ginjal membuat jadi batu.
B.   Sakit kepala
Postur tubuh yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari bisa menimbulkan sakit kepala. Sebut saja kebiasaan duduk dengan posisi bahu membungkuk, duduk tanpa sandaran, menatap monitor komputer yang posisinya terlalu tinggi atau rendah, atau mengapit telepon antara kuping dan pundak. Bila akhir-akhir ini Anda sering diserang sakit kepala, saatnya memperbaiki postur tubuh Anda sehari-hari.
C.   Diabetes
Duduk terlalu lama bisa menyebabkan pinggang menjadi lebih besar yang bisa memberikan pengaruh buruk untuk tekanan darah dan gula darah .
D.   Gangguan otot punggung
Jadi pegal, kram, keseleo. duduk terlalu lama bisa menyebabkan pinggang menjadi lebih besar yang bisa memberikan pengaruh buruk untuk tekanan darah dan gula darah Anda.
E.    Gangguan saluran cerna
karena kurang aktifitas, maka saluran cerna menjadi berkurang aktifnya, sehingga akhirnya hambatan peristaltik / gerakan usus yang berakibat pada terjadinya konstipasi (hambatan BAB)
F.    Gangguan  Kondisi  Jantung.
Menurut penelitian bidang penyakit jantung dan pembuluh darah Fakultas  Kedokteran Universitas Melbourne, Australia, banyak duduk berisiko terkena serangan jantung. Seseorang yang tiap hari duduk sekitar 15 jam, baik di tempat kerjanya maupun dalam perjalanan, bisa memperpendek usia.
Sebab, duduk lama mempengaruhi bertambahnya zat lemak, gula, dan proses keduanya dalam tubuh yang berakibat buruk bagi jantung. Walaupun seseorang itu giat berolahraga 30 menit setiap hari, kebanyakan duduk meniadakan manfaatnya. "Karena banyak duduk itu menyebabkan otot tak banyak berkontraksi, sedangkan kontraksi otot sangat diperlukan untuk proses metabolisme tubuh," ujar ketua tim peneliti, dokter David Durnsten, seperti dimuat Health-ABC Radio.
Dalam penelitian lain malah disebutkan, banyak duduk sama risikonya dengan dampak merokok bagi kesehatan jantung. Karena itu, menurut periset dari Pennington Biomedical Research Center Baton Rouge, Amerika Serikat, banyaklah bergerak dan kurangi duduk. "Makin sering berdiri semakin bagus buat metabolisme tubuh," ujarnya.
Masih berkaitan dengan bergerak, "British Journal of Sports Medicine" menyebutkan empat jam sehari menonton televisi juga berbahaya bagi kesehatan jantung. Bukan perilaku menontonnya, melainkan duduk dan berbaring selama itu. "Setelah empat jam duduk atau dalam keadaan tak bergerak, termasuk berbaring, tubuh mulai mengirimkan sinyal bahaya," kata Elin Ekblom-Bak dari Karolinska Institute, Stockholm, Swedia.

G.   Kesemutan
Kesemutan, atau  kebas, adalah “gejala” yang hampir pernah dialami oleh semua orang. Biasanya kesemutan menyerang apabila kita terlalu lama diam, atau berada dalam satu posisi tertentu. Kalau sudah kesemutan, biasanya lama-lama terasa kebal, atau bahkan  ngilu, namun akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan   bagian tubuh yang kesemutan tersebut. Karena sifatnya easy-come-easy-go, maka kita cenderung menganggap kesemutan adalah hal “biasa”, padahal kesemutan justru bisa jadi pertanda adanya hal-hal yang tidak biasa.
Jangan sepelekan gejala yang satu ini karena kesemutan dapat menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah.
Seperti diungkapkan Dr Tiara Anindhita, SpS, dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM,”kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia merupakan sensasi spontan yang abnormal pada daerah persarafan tertentu”.
Secara normal, manusia bisa merasakan sensasi tertentu setelah ada rangsangan atau stimulus yang sesuai. Contohnya, merasa, meraba, menyentuh, menekan, nyeri, dan sebagainya. Sensasi tersebut baru muncul bila ada stimulus. Dan sensasinya, tentu saja, harus sesuai dengan stimulusnya. Jadi kalau kita diraba, kita akan merasakan sensasi diraba.
Sementara pada parestesia, sensasinya muncul spontan tanpa ada stimulus. Bisa berupa rasa panas seperti terbakar, tidak enak, kesemutan, seperti ditusuk-tusuk.
Parestesia atau kesemutan adalah terminologi untuk suatu gejala dan bukan diagnosis penyakit. Itu sebabnya gejala parestesia bisa dijumpai pada berbagai penyakit yang mengenai saraf, terutama saraf di bagian perifer.
1.     Berbagai penyebab Kesemutan
Sebagai gambaran, sistem saraf manusia terbagi atas saraf sentral (otak dan sumsum tulang) dan perifer, yaitu serabut saraf yang keluar dari sentral menuju organ-organ yang perlu dipersarafi, seperti kulit, otot, organ dalam perut, dan jantung. Jadi mirip komputer yang memiliki unit pemrosesan sentral (CPU) dan tersambung dengan kabel konektor.
a.     Adanya kelainan pada saraf perifer disebut neuropati. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Selain diabetes, juga bisa akibat penyakit autoimun, tiroid, vaskular, dan sebagainya. Gejala parestesia juga bisa disebabkan oleh kelainan saraf yang lebih berat, seperti tumor di daerah sumsum tulang atau gejala sisa pasca-stroke.
Gejala antara parestesia dan neuropati sangat berbeda. Pada neuropati, kesemutan yang muncul sangat khas. Biasanya di telapak kaki kemudian telapak tangan serta simetris kanan dan kiri.
“Sering disebut daerah stocking gloves, seperti layaknya memakai sarung tangan dan kaus kaki,” ujar spesialis saraf lulusan FKUI ini.
Pada kelainan di sumsum tulang atau otak, daerah yang mengalami kesemutan sangat bervariasi, tergantung lokasi saraf yang terkena. Pada kasus neuropati yang lebih berat, kesemutan bisa diikuti rasa nyeri atau gangguan gerak pada tangan dan kaki.
12
b.     Karena penekanan
Selain menjadi gejala penyakit, kesemutan juga bisa muncul secara fisiologis. Posisi tubuh tertentu yang tidak berubah dalam waktu cukup lama, seperti duduk bersila, bisa timbul rasa kesemutan.
Hal ini, disebutkan Dr Dita, karena terhambatnya aliran darah ke daerah saraf tertentu akibat penekanan yang terus-menerus dalam waktu lama. “Sehingga saraf mengalami ‘kekurangan makanan’ sesaat, yang ditandai rasa kesemutan itu,”
Untuk menghindarinya, kita mesti rajin mengubah posisi dan melakukan gerakan ringan secara periodik agar aliran darah tetap lancar. Satu hal lagi, di negara-negara Barat, kesemutan juga bisa terjadi karena konsumsi alkohol berlebihan. Sementara di Indonesia, kesemutan sering berkaitan dengan nutrisi, yaitu kekurangan asupan vitamin B12.
2.     Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.
a.     Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
b.     Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
c.      Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak sehingga terjadi serebral embolik.
13
d.     Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
e.     Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit.
Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung dari kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.
f.       Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.
g.     Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbon dioksida dalam paru-paru. Gejala lain: kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.
h.     Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.
i.        Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus.

                                                        Bab V
         Tips – Tips Agar Tidak Terlalu Banyak Duduk
A. Aktivitas selain berolahraga.
          Levine merekomendasikan untuk Anda yang tak memiliki waktu untuk berlatih fisik setiap harinya untuk melakukan kegiatan fisik yang bukan olahraga berat. Aktivitas ini ia beri nama nonexercise activity thermogenesis (NEAT). Yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain; peregangan, menekuk lutut, memutar pinggang, dan lainnya. Cobalah untuk menargetkan diri melakukan kegiatan ini sepuluh menit dalam setiap jam. Apa yang diminta dari NEAT adalah untuk Anda melakukan kegiatan fisik yang tak perlu mengeluarkan uang. Ini sangat baik untuk mereka yang beralasan tak memiliki uang dan waktu untuk pergi ke pusat kebugaran. Kembangkan aktvitas harian Anda dengan berolahraga, misal, dengan mempercepat langkah saat menuju telepon, tak berkutat lama di depan internet, atau mengajak si kecil berkeliling komplek.

B. Padukan duduk dan berdiri.

           Duduk dalam waktu lama tidak sehat untuk manusia, namun berdiri dalam waktu lama pun bisa menimbulkan masalah, seperti punggung sakit dan kaki pegal atau keram. Akan sangat baik untuk mengubah posisi dari duduk ke berdiri dan sebaliknya secara rutin.

C. Ambil waktu istirahat.

          "Kebanyakan orang sudah mengetahui, bahwa jika tubuh kita tidak beraktivitas fisik, maka timbangan berat badan bisa melonjak, namun hal ini tidak menjadi motivasi yang cukup kuat untuk membuat seseorang mulai bergerak," terang ahli kebugaran, Fabio Comana, juru bicara American Council on Exercise di San Diego. Ia menyarankan untuk mulai memotivasi diri dengan gol kecil. Cobalah untuk melakukan peregangan seluruh bagian tubuh, khususnya otot-otot yang sering keram.
Jika Anda melakukan peregangan ini 5-6 kali per hari, Anda akan merasakan perbedaannya.
D. Jangan malas.
           Anggaplah tahun ini adalah tahun sebelum kejayaan internet. Jika Anda ada perlu dengan rekan kerja yang kubikelnya masih ada di lantai yang sama, kunjungilah sesekali. Kurangi pengiriman email yang sebenarnya bisa dilakukan sambil bertatap muka.
E. Kebiasaan baik.
           Berdiri menggunakan otot lebih banyak, dan membakar kalori lebih banyak ketimbang duduk. Jadi, latihlah diri Anda untuk berdiri, ketika menerima telepon, misalnya. Gunakan tangga darurat untuk naik atau turun beberapa lantai, kurangi penggunaan lift.
F. 15 menit untuk 2 jam.
         Memperlama diri duduk di ruang kerja bisa membuat diri Anda lelah, membuat Anda cenderung mengantuk menjelang jam pulang kantor. Namun, ketika Anda berjalan kaki, sekitar 15 menit di sore hari, Anda akan merasa lebih produktif di jam-jam menjelang pulang kantor.
G. Pertimbangkan transportasi umum.
          Amat berbahaya untuk mencoba berolahraga sambil menyetir mobil atau kendaraan pribadi. Namun, ketika Anda menggunakan kendaraan umum ke tempat kerja, Anda bisa berdiri, menggerakkan otot-otot kaki dan tangan, atau turun beberapa meter dari kantor untuk berjalan sejenak menuju kantor. Jika transportasi massal bukan pilihan untuk Anda, carilah tempat parkir yang cukup jauh agar Anda bisa berjalan kaki beberapa menit menuju kantor dan dari kantor ke kendaraan Anda.
H. Tonton televisi lebih banyak.
          Ya, Anda tak salah baca, namun jangan senang dulu. Anda boleh menonton televisi dalam waktu lama hanya jika Anda melakukan kegiatan yang cukup mengolah fisik di depannya. Misal, tempatkan treadmill atau sepeda statis di depan televisi. Tak ada alat kebugaran ini? Cobalah berbenah sambil menonton televisi, misal, bersih-bersih daerah di depan televisi. Jangan biarkan diri Anda melemah karena terlalu banyak bersantai.Riset menunjukkan bahwa semakin lama Anda menonton televisi, makin besar pula risiko lingkar pinggang Anda melebar, dan makin tinggi pula risiko Anda terkena penyakit kardiovaskuler.

             
Penutup
Ingin sehat dan berumur panjang? Bergeraklah. Makin banyak seseorang melakukan gaya hidup sedentari yang berarti lebih banyak duduk,  makin pendek usia mereka. Pertimbangkan untuk berdiri dan beraktifitas tiap anda duduk selama 1/2 jam.
Ini berarti kita memang harus terus aktif dan bergerak. "Pesan dari hasil penelitian ini adalah orang harus memahami bahwa semua hal yang dilakukan setiap hari memiliki konsekuensi. Bila pekerjaan mengharuskan Anda banyak duduk, tidak apa, tapi imbangi dengan aktivitas fisik yang mengeluarkan energi," kata Dr.Jay Brooks, ahli hematologi dan onkologi.
orang-oranng yang menghabiskan waktu  lebih dari enam jam untuk duduk setiap harinya akan meningkatkan resiko kematian lebih awal. minimal 30 menit sekali untuk berdiri meninggalkan tempat duduk dan melakukan semacam gerakan relaksasi guna melancarkan peredaran darah pada tubuh.
Karena itu, menurut Durnsten, membuat teh ke dapur, berdiri di angkutan umum, serta mondar-mandir saat bertelepon dan  rapat membantu  mengurangi risiko tersebut. "Yang penting jangan mendiamkan otot tak bergerak dalam waktu lama agar jantung Anda tetap sehat," ujar dokter Durnsten.

                                     Daftar Pustaka

Anindhita,Tiara.Departemen Neurologi FKUI/RSCM.
Brooks.,Jay ahli hematologi dan onkologi.
Dunstan ,David. kepala laboratorium aktivitas and Diabetes Institute.Australia.
Ekblom-Bak  Elin.Karolinska Institute, Stockholm.Swedi.
Patel ,Alpa, ahli epidemiologi dari American Cancer Society.
Katzmarzyk,Peter .Los Angeles.
Kompas,3 Maret 2010
Majalah aura, 5 September 2010
www.republika.co.id

Karya Ilmiah


PENYEBAB STRES PADA REMAJA
Karya Ilmiah Bahasa Indonesia







Disusun oleh:

Ayang Armelita Rosalia
XI - IPA 1





SMA NEGERI 106
Jakarta Timur

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan  rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini .
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua , rekan-rekan terutama  ibu Yuyu selaku  pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dalam belajar Bhs.Indonesia. Di dalam  karya ilmiah ini saya akan mebahas tentang “Penyebab stres pada remaja”. Semoga karya  ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengetahuan siswa.
Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Penyebab Stres Pada Remaja, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya ilmiah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ilmiah ini dapat terselesaikan.
        Walaupun makalah ilmiah  ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia yaitu ibu Yuyu  yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara saya menyusun karya ilmiah.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


                                                                                              Jakarta, 20 Januari 2011
                                                                                                                                 
                                                                                     penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I     Pendahuluan
1.      Latar Belakang
2.      Tujuan Penelitian
3.      Manfaat Penelitian
Bab II   Metode Penelitian
1.      Tempat dan Waktu Penelitian        
2.      Metode
3.      Pengumpulan Data
4.      Pengolahan Data
Bab III  Landasan Teori
1.      Pengertian Stres
2.      Metabolisme Tubuh
3.      Respon Tubuh terhadap Stres
Bab IV   Hasil Penelitian
1)      Penyebab stress pada remaja jumlah responden persentase
2)      Gejala-gejala stress pada remaja
3)      Cara remaja mengatasi stress
Bab V  Pembahasan
1)      Penyebab stress pada remaja jumlah responden persentase
2)      Gejala-gejala stress pada remaja
3)      Cara remaja mengatasi stress
Bab VI   Penutup
1)      Kesimpulan
2)      Saran
Daftar Pustaka

BAB  I
PENDAHULUAN
1.     Latar belakang
Penyakit yang cukup populer melanda remaja saat ini adalah penyakit yang merupakan manifestasi dari stres, macam depresi, kecemasan, pola makan tidak teratur, penyalahgunaan obat sampai penyakit yang berhubungan dengan fisik seperti pusing serta ngilu pada sendi.
Sama halnya pada orang dewasa, stres bisa berefek negatif pada tubuh remaja. Hanya saja perbedaannya ada pada sumbernya dan bagaimana mereka merespon penyakit tersebut. Reaksi mereka tersebut ditentukan oleh suasana dan kondisi kehidupan yang tengah mereka alami.
Menurut Psikolog Amelia Tristiana, stres pada anak remaja umumnya dipicu dari beberapa kejadian. Misalnya kehilangan orang atau sesuatu yang disayangi, konflik keluarga seperti perceraian atau pertengkaran orang tua, kegagalan, dan penyebab lainnya.
Depresi sendiri berbeda dengan rasa sedih, kecewa atau berkabung. Tiga reaksi terakhir adalah sesuatu yang wajar umum terjadi apabila seseorang mengalami kekecawaan atau kehilangan sesuatu yang berharga, termasuk mengalami peristiwa yang sangat traumatik.
“Biasanya reaksi seperti itu akan berakhir dengan sendirinya seiring dengan waktu dan berkat dorongan dari orang-orang terdekat. Seseorang yang dalam waktu tempo normal tidak bisa bangkit dari perasaan-perasaan tersebut maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami depresi,” kata Amelia.
Sayangnya, lanjut Amelia lagi, banyak orang yang masih salah dalam mengenali gejala awal dari depresi ini, yang memang mirip dengan gejala flu, gangguan tidur atau makan. Satu hal yang penting dicermati adalah remaja punya kecenderungan untuk merespon stres berdasarkan situasi dan kondisi mereka pada saat itu juga.
“Karena mereka masih minim pengalaman dalam meletakkan segala sesuatu secara perspektif maka mereka pun jadi cenderung untuk melihat ke hal-hal yang lebih sepele sifatnya. Solusinya adalah dengan membiasakan anak-anak remaja kita untuk bereaksi secara sehat, yang tentunya harus dicontohkan pula oleh lingkungannya,” jelasnya.
Cara yang lain, lanjutnya, bereaksi secara sehat. Misalnya dengan mengekpresikan segala sesuatu dengan wajar (tidak menangis atau berteriak), melatih tehnik relaksasi dengan musik, meditasi dan olah raga, serta membiasakan untuk berpikir secara seimbang sehingga mereka tidak membesar-besarkan suatu masalah.

2.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1)      Untuk mengetahui factor-faktor penyebab stres pada kalangan remaja
2)      Untuk mengetahui gejala-gejala stress pada remaja
3)      Untuk mengetahui solusi yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari stress

3.     Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya stress pada kalangan remaja dan solusinya.

BAB II

METODE PENELITIAN

1.     Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian  : 19 Januari 2011
Tempat penelitian : Kelas XI IPA 1 SMA N 106 Jakarta Tahun 2011

2.     Metode
a.       Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IPA 1 SMA N 106 Jakarta
b.      Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 15 siswa dari 40 siswa
c.       Metode survei
Metode penelitian yang saya lakukan adalah dengan metode survei,

3.     Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang saya lakukan adalah dengan cara menyebarkan angket kepada para remaja Kelas XI IPA 1 SMA N 106 Jakarta serta melalui sejumlah buku dan internet.

4.     Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul di analisis dibuat persentase berdasarkan data pertanyaan yang terdapat dalam angket
BAB III
LANDASAN TEORI
1.      Pengertian Stres
Stres adalah suatu perasaan yang sangat mendalam yang menekan seseorang ketika ia memiliki sesuatu yang belum tercapai, tapi ada hambatannya. Karena tekanan ini, bisa jadi aktivitas orang yang bersangkutan jadi terganggu.
Stres tak selalu berdampak negatif. Sebab, ada juga stres yang justru bisa meningkatkan motivasi kerja seseorang. Biasanya yang seperti ini stres-nya masih dalam taraf normal. Tapi ketika stresnya sangat tinggi, akan membuat orang tidak berdaya, atau malah membuat orang bertingkah laku di luar kebiasaan.
Menurut Amelia, dalam dunia remaja penyebab stres biasanya terkait dengan hal-hal yang mereka harapkan. Misalnya, orang tua berharap anaknya berprestasi bagus di sekolah, tapi ternyata si anak tidak mampu memenuhi harapan itu. Anak pun jadi stres.
“Remaja sangat aware dengan kata orang lain padanya. Apalagi, jika orang lain mengomentari penampilannya. Mereka menjadi sangat kritis. Untuk remaja putri, jerawat tumbuh satu saja, mereka sudah pusing. Mereka umumnya heboh dengan segala sesuatu yang kasat mata,” katanya.
Biasanya, lanjutnya, remaja bergaul karena ada kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya saja karena hobi. Ada yang main musik, berorganisasi, atau olah raga. Tapi orang tua kadang tidak melihat bahwa hobi anaknya itu positif.
2.       Metabolisme Tubuh
Stres atau kondisi apa pun yang membebani pikiran dapat menganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Contoh yang paling sering adalah gangguan pada koordinasi saraf pada saluran pencernaan.
Pada orang stres, gejalanya adalah diare. Ini terjadi karena gerakan usus yang diatur oleh saraf menjadi lebih cepat daripada biasanya. Akibatnya, timbul gejala seperti nyeri perut atau diare.
Faktor lainnya yang juga berperan banyak adalah lingkungan tempat tinggal dan bekerja. Pencemaran, kebisingan, kemacetan, lingkungan yang kumuh dan sampah di jalanan dapat menciptakan frustasi pada masyarakat yang tinggal.
Stres yang disebabkan oleh lingkungan macam ini dapat membangkitkan rasa marah dan agresi.Sedangkan orang dewasa sering mengalami stres karena masalah hidup di kota, pekerjaan yang bersaing dan menuntut serta hubungan dalam keluarga.
3.      Respon Tubuh terhadap Stres
Peningkatan alarm, individu memasuki kondisi shock yang bersifat sementara, suatu masa dimana pertahanan terhadap stres ada di bawah normal. Individu mengenali keberadaan stres dan mencoba menghilangkannya. Otot menjadi lemah, suhu tubuh menurun, dan tekanan darah juga turun. Kemudian terjadi yang disebut dengan countershock, dimana pertahanan terhadap stres mulai muncul , korteks adrenal mulai membesar, dan pengeluaran hormon meningkat tahap alarm berlangsung singkat.
Perlawanan (resistance), dimana pertahanan terhadap stres menjadi semakin intensif, dan semua upaya dilakukan untuk melawan stres. Pada tahap pertahanan, tubuh individu dipenuhi oleh hormon stres , tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernafasan semua meningkat.
Kelelahan (exhausted), dimana kerusakan pada tubuh semakin meningkat, orang yang bersangkutan mungkin akan jatuh pingsan di tahap kelelahan ini, dan kerentanan terhadap penyakit meningkat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1.  HASIL ANGKET
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan terbuka. Angket ditujukan untuk mengetahui secara umum gambaran tentang penyebab stress pada remaja.
1)  Penyebab stress pada remaja jumlah responden persentase
            Tugas sekolah 66%
            Kondisi keluarga 20%
            Kisah asmara 14%
       2)  Gejala-gejala stress pada remaja
            Pusing  40%
            Hilang selera makan 13%
       Kesal 47%
3)      Cara remaja mengatasi stres
Menyendiri 34%

Beraktifitas 13%

Curhat 53%

BAB V

 PEMBAHASAN

Dari jawaban-jawaban para responden yang tertuang di dalam angket didapatkan hasil sebagai berikut:
1.      Penyebab stress di kalangan remaja
Banyak yang dapat menjadi penyebab stres di kalangan para remaja antara lain adalah kehidupan sekolah hal ini dapat menjadi faktor utama penyebab stres pada remaja. Tuntutan akademis yang terlau berat, hasil-hasil ulangan dan ujian-ujian yang buruk, tugas yang menumpuk, dan juga tuntutan orang tua yang dianggap terlalu berat hanyalah beberapa contoh dari faktor ini.
Factor lain yang menjadi penyebab dari stress dalam kehidupan remaja adalah lingkungan pergaulan, tempat dimana anak ini melakukan hubungan interaksi dengan teman-teman seusianya, teman bagi seorang remaja dianggap segalanya bahkan bisa melebihi keluarganya sendiri.
Faktor lain yang dapat menyebabkan stress adalah keadaan fisik. Meskipun terdengar hal yang sangat sepele kondisi fisik atau keadaan badan adalah bentuk stres yang lain. Tubuh yang terlalu gemuk, terlalu kurus, tinggi, atau pendek atau jerawat yang banyak tumbuh dapat menumbuhkan ketidak percaya dirian dan mengganggu pikiran remaja. Apalagi pada masa sekarang ini menurut sebagian remaja penampilan adalah faktor yang dapat mempengaruhi suksesnya pergaulan.
Faktor lain adalah kondisi keluarga. Kondisi yang tidak baik antara kedua orang tua mereka, atau tidak harmonisnya hubungan anak dengan orang tuanya dapat menjadikan seorang remaja mengalami gangguan mental tersebut. Belum lagi kondisi keuangan keluarga yang tidak baik dapat menjadi kan seoarang remaja stres karena kondisi keuangan keluarga menjadi masalah yang sensitive bagi para remaja.
Kisah asmara adalah faktor klise  yang sangat dominan mewarnai kehidupan remaja, akan tetapi meskipun hal ini dianggap klise, perasaan remaja yang di tinggal oleh sesesorang yang dia sayangi dapat menjadikan emosi menjadi tak terkendali, bahkan tak sedikit remaja yang berbuat nekat karena hal ini.
              
 2. Gejala - gejala stres
Beberapa gejala-gejala stres yang dirasakan para remaja
* Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
* Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan.
* Terlihat lelah, atau kekurangan energi. Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki   harapan.
* Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya.
* Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih.
* Melankolik (rasa sedih berlebihan) yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya di pagi hari dan bergerak lebih lamban.
* Pusing atau sakit perut.
3. Cara para remaja mengatasi stress
Remaja perempuan cenderung mencari bantuan temannya atau orang lain untuk mengatasi stresnya, sedangkan remaja laki-laki merespon stresnya dengan cara mengatasinya sendiri dan menolak bantuan dari orang lain atau mereka beraktifitas lain yang dapat membantu mereka melupakan stres mereka.

BAB VI
                                                PENUTUP
1.      Kesimpulan
1)      Remaja perempuan lebih rentan terhadap stres dibandingkan remaja laki-laki. Remaja perempuan cenderung mencari bantuan temannya atau orang lain untuk mengatasi stresnya, sedangkan remaja laki-laki merespon stresnya dengan cara mengatasinya sendiri dan menolak bantuan dari orang lain atau mereka beraktifitas lain yang dapat membantu mereka melupakan stres mereka.
2)      Dari hasil penelitian yang diperoleh, penyebab stress pada kalangan remaja adalah sebagai berikut:
a)      Kehidupan sekolah adalah salah satu faktor utama penyebab stres pada remaja.
b)      Lingkungan pergaulan
c)      Kondisi fisik atau bentuk tubuh
d)     Kondisi keluarga
e)      Kisah asmara
2.      Saran
Solusi yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari stres dengan cara yang benar, yakni berpikir positif. Misalnya jika mau ujian, pusatkan konsentrasi pada materi pelajaran saja. Jangan berpikir soal hasil dulu.
Solusi kedua, hadapi stres dengan baik dan benar. Caranya adalah dengan merenung sebentar sebelum tidur. Pikirkan masalah yang terjadi, lakukan evaluasi, kemudian coba cari solusinya.
Jangan pula lupa akan satu hal, jaga kondisi tubuh dengan optimal dengan olahraga secara teratur, serta makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Pengetahuan akan beberapa faktor pemicu stres pada remaja perlu diketahui agar orang tua mengetahui pendekatan yang paling tepat digunakan pada anak. orang tua wajib menciptakan suasana keterbukaan dengan anak. Perhatian dan kasih sayang adalah satu hal yang mutlak dilakukan disamping memberi lingkungan yang aman sehingga sianak tahu harus pergi kemana saat hatinya gundah. Karena yang dibutuhkan oleh meraka seringkali hanyalah telinga untuk mendengarkan semua keluh kesah yang dialami. Terakhir, banyaklah berdoa karena pada akhirnya yang menentukan suatu hasil adalah Allah SWT                                                                                                         

DAFTAR PUSTAKA

http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Kesehatan/manajemen-stres-pada-remaja.
http:// www.republika.co.id
Kompas, 19 Februari 2006