Horses Who Love to Sing

Kamis, 28 Juli 2011

Karya Ilmiah


PENYEBAB STRES PADA REMAJA
Karya Ilmiah Bahasa Indonesia







Disusun oleh:

Ayang Armelita Rosalia
XI - IPA 1





SMA NEGERI 106
Jakarta Timur

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan  rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini .
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua , rekan-rekan terutama  ibu Yuyu selaku  pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dalam belajar Bhs.Indonesia. Di dalam  karya ilmiah ini saya akan mebahas tentang “Penyebab stres pada remaja”. Semoga karya  ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengetahuan siswa.
Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Penyebab Stres Pada Remaja, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya ilmiah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ilmiah ini dapat terselesaikan.
        Walaupun makalah ilmiah  ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia yaitu ibu Yuyu  yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara saya menyusun karya ilmiah.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


                                                                                              Jakarta, 20 Januari 2011
                                                                                                                                 
                                                                                     penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I     Pendahuluan
1.      Latar Belakang
2.      Tujuan Penelitian
3.      Manfaat Penelitian
Bab II   Metode Penelitian
1.      Tempat dan Waktu Penelitian        
2.      Metode
3.      Pengumpulan Data
4.      Pengolahan Data
Bab III  Landasan Teori
1.      Pengertian Stres
2.      Metabolisme Tubuh
3.      Respon Tubuh terhadap Stres
Bab IV   Hasil Penelitian
1)      Penyebab stress pada remaja jumlah responden persentase
2)      Gejala-gejala stress pada remaja
3)      Cara remaja mengatasi stress
Bab V  Pembahasan
1)      Penyebab stress pada remaja jumlah responden persentase
2)      Gejala-gejala stress pada remaja
3)      Cara remaja mengatasi stress
Bab VI   Penutup
1)      Kesimpulan
2)      Saran
Daftar Pustaka

BAB  I
PENDAHULUAN
1.     Latar belakang
Penyakit yang cukup populer melanda remaja saat ini adalah penyakit yang merupakan manifestasi dari stres, macam depresi, kecemasan, pola makan tidak teratur, penyalahgunaan obat sampai penyakit yang berhubungan dengan fisik seperti pusing serta ngilu pada sendi.
Sama halnya pada orang dewasa, stres bisa berefek negatif pada tubuh remaja. Hanya saja perbedaannya ada pada sumbernya dan bagaimana mereka merespon penyakit tersebut. Reaksi mereka tersebut ditentukan oleh suasana dan kondisi kehidupan yang tengah mereka alami.
Menurut Psikolog Amelia Tristiana, stres pada anak remaja umumnya dipicu dari beberapa kejadian. Misalnya kehilangan orang atau sesuatu yang disayangi, konflik keluarga seperti perceraian atau pertengkaran orang tua, kegagalan, dan penyebab lainnya.
Depresi sendiri berbeda dengan rasa sedih, kecewa atau berkabung. Tiga reaksi terakhir adalah sesuatu yang wajar umum terjadi apabila seseorang mengalami kekecawaan atau kehilangan sesuatu yang berharga, termasuk mengalami peristiwa yang sangat traumatik.
“Biasanya reaksi seperti itu akan berakhir dengan sendirinya seiring dengan waktu dan berkat dorongan dari orang-orang terdekat. Seseorang yang dalam waktu tempo normal tidak bisa bangkit dari perasaan-perasaan tersebut maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami depresi,” kata Amelia.
Sayangnya, lanjut Amelia lagi, banyak orang yang masih salah dalam mengenali gejala awal dari depresi ini, yang memang mirip dengan gejala flu, gangguan tidur atau makan. Satu hal yang penting dicermati adalah remaja punya kecenderungan untuk merespon stres berdasarkan situasi dan kondisi mereka pada saat itu juga.
“Karena mereka masih minim pengalaman dalam meletakkan segala sesuatu secara perspektif maka mereka pun jadi cenderung untuk melihat ke hal-hal yang lebih sepele sifatnya. Solusinya adalah dengan membiasakan anak-anak remaja kita untuk bereaksi secara sehat, yang tentunya harus dicontohkan pula oleh lingkungannya,” jelasnya.
Cara yang lain, lanjutnya, bereaksi secara sehat. Misalnya dengan mengekpresikan segala sesuatu dengan wajar (tidak menangis atau berteriak), melatih tehnik relaksasi dengan musik, meditasi dan olah raga, serta membiasakan untuk berpikir secara seimbang sehingga mereka tidak membesar-besarkan suatu masalah.

2.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1)      Untuk mengetahui factor-faktor penyebab stres pada kalangan remaja
2)      Untuk mengetahui gejala-gejala stress pada remaja
3)      Untuk mengetahui solusi yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari stress

3.     Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya stress pada kalangan remaja dan solusinya.

BAB II

METODE PENELITIAN

1.     Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian  : 19 Januari 2011
Tempat penelitian : Kelas XI IPA 1 SMA N 106 Jakarta Tahun 2011

2.     Metode
a.       Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IPA 1 SMA N 106 Jakarta
b.      Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 15 siswa dari 40 siswa
c.       Metode survei
Metode penelitian yang saya lakukan adalah dengan metode survei,

3.     Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang saya lakukan adalah dengan cara menyebarkan angket kepada para remaja Kelas XI IPA 1 SMA N 106 Jakarta serta melalui sejumlah buku dan internet.

4.     Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul di analisis dibuat persentase berdasarkan data pertanyaan yang terdapat dalam angket
BAB III
LANDASAN TEORI
1.      Pengertian Stres
Stres adalah suatu perasaan yang sangat mendalam yang menekan seseorang ketika ia memiliki sesuatu yang belum tercapai, tapi ada hambatannya. Karena tekanan ini, bisa jadi aktivitas orang yang bersangkutan jadi terganggu.
Stres tak selalu berdampak negatif. Sebab, ada juga stres yang justru bisa meningkatkan motivasi kerja seseorang. Biasanya yang seperti ini stres-nya masih dalam taraf normal. Tapi ketika stresnya sangat tinggi, akan membuat orang tidak berdaya, atau malah membuat orang bertingkah laku di luar kebiasaan.
Menurut Amelia, dalam dunia remaja penyebab stres biasanya terkait dengan hal-hal yang mereka harapkan. Misalnya, orang tua berharap anaknya berprestasi bagus di sekolah, tapi ternyata si anak tidak mampu memenuhi harapan itu. Anak pun jadi stres.
“Remaja sangat aware dengan kata orang lain padanya. Apalagi, jika orang lain mengomentari penampilannya. Mereka menjadi sangat kritis. Untuk remaja putri, jerawat tumbuh satu saja, mereka sudah pusing. Mereka umumnya heboh dengan segala sesuatu yang kasat mata,” katanya.
Biasanya, lanjutnya, remaja bergaul karena ada kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya saja karena hobi. Ada yang main musik, berorganisasi, atau olah raga. Tapi orang tua kadang tidak melihat bahwa hobi anaknya itu positif.
2.       Metabolisme Tubuh
Stres atau kondisi apa pun yang membebani pikiran dapat menganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Contoh yang paling sering adalah gangguan pada koordinasi saraf pada saluran pencernaan.
Pada orang stres, gejalanya adalah diare. Ini terjadi karena gerakan usus yang diatur oleh saraf menjadi lebih cepat daripada biasanya. Akibatnya, timbul gejala seperti nyeri perut atau diare.
Faktor lainnya yang juga berperan banyak adalah lingkungan tempat tinggal dan bekerja. Pencemaran, kebisingan, kemacetan, lingkungan yang kumuh dan sampah di jalanan dapat menciptakan frustasi pada masyarakat yang tinggal.
Stres yang disebabkan oleh lingkungan macam ini dapat membangkitkan rasa marah dan agresi.Sedangkan orang dewasa sering mengalami stres karena masalah hidup di kota, pekerjaan yang bersaing dan menuntut serta hubungan dalam keluarga.
3.      Respon Tubuh terhadap Stres
Peningkatan alarm, individu memasuki kondisi shock yang bersifat sementara, suatu masa dimana pertahanan terhadap stres ada di bawah normal. Individu mengenali keberadaan stres dan mencoba menghilangkannya. Otot menjadi lemah, suhu tubuh menurun, dan tekanan darah juga turun. Kemudian terjadi yang disebut dengan countershock, dimana pertahanan terhadap stres mulai muncul , korteks adrenal mulai membesar, dan pengeluaran hormon meningkat tahap alarm berlangsung singkat.
Perlawanan (resistance), dimana pertahanan terhadap stres menjadi semakin intensif, dan semua upaya dilakukan untuk melawan stres. Pada tahap pertahanan, tubuh individu dipenuhi oleh hormon stres , tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pernafasan semua meningkat.
Kelelahan (exhausted), dimana kerusakan pada tubuh semakin meningkat, orang yang bersangkutan mungkin akan jatuh pingsan di tahap kelelahan ini, dan kerentanan terhadap penyakit meningkat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1.  HASIL ANGKET
Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan terbuka. Angket ditujukan untuk mengetahui secara umum gambaran tentang penyebab stress pada remaja.
1)  Penyebab stress pada remaja jumlah responden persentase
            Tugas sekolah 66%
            Kondisi keluarga 20%
            Kisah asmara 14%
       2)  Gejala-gejala stress pada remaja
            Pusing  40%
            Hilang selera makan 13%
       Kesal 47%
3)      Cara remaja mengatasi stres
Menyendiri 34%

Beraktifitas 13%

Curhat 53%

BAB V

 PEMBAHASAN

Dari jawaban-jawaban para responden yang tertuang di dalam angket didapatkan hasil sebagai berikut:
1.      Penyebab stress di kalangan remaja
Banyak yang dapat menjadi penyebab stres di kalangan para remaja antara lain adalah kehidupan sekolah hal ini dapat menjadi faktor utama penyebab stres pada remaja. Tuntutan akademis yang terlau berat, hasil-hasil ulangan dan ujian-ujian yang buruk, tugas yang menumpuk, dan juga tuntutan orang tua yang dianggap terlalu berat hanyalah beberapa contoh dari faktor ini.
Factor lain yang menjadi penyebab dari stress dalam kehidupan remaja adalah lingkungan pergaulan, tempat dimana anak ini melakukan hubungan interaksi dengan teman-teman seusianya, teman bagi seorang remaja dianggap segalanya bahkan bisa melebihi keluarganya sendiri.
Faktor lain yang dapat menyebabkan stress adalah keadaan fisik. Meskipun terdengar hal yang sangat sepele kondisi fisik atau keadaan badan adalah bentuk stres yang lain. Tubuh yang terlalu gemuk, terlalu kurus, tinggi, atau pendek atau jerawat yang banyak tumbuh dapat menumbuhkan ketidak percaya dirian dan mengganggu pikiran remaja. Apalagi pada masa sekarang ini menurut sebagian remaja penampilan adalah faktor yang dapat mempengaruhi suksesnya pergaulan.
Faktor lain adalah kondisi keluarga. Kondisi yang tidak baik antara kedua orang tua mereka, atau tidak harmonisnya hubungan anak dengan orang tuanya dapat menjadikan seorang remaja mengalami gangguan mental tersebut. Belum lagi kondisi keuangan keluarga yang tidak baik dapat menjadi kan seoarang remaja stres karena kondisi keuangan keluarga menjadi masalah yang sensitive bagi para remaja.
Kisah asmara adalah faktor klise  yang sangat dominan mewarnai kehidupan remaja, akan tetapi meskipun hal ini dianggap klise, perasaan remaja yang di tinggal oleh sesesorang yang dia sayangi dapat menjadikan emosi menjadi tak terkendali, bahkan tak sedikit remaja yang berbuat nekat karena hal ini.
              
 2. Gejala - gejala stres
Beberapa gejala-gejala stres yang dirasakan para remaja
* Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
* Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan.
* Terlihat lelah, atau kekurangan energi. Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki   harapan.
* Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya.
* Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih.
* Melankolik (rasa sedih berlebihan) yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya di pagi hari dan bergerak lebih lamban.
* Pusing atau sakit perut.
3. Cara para remaja mengatasi stress
Remaja perempuan cenderung mencari bantuan temannya atau orang lain untuk mengatasi stresnya, sedangkan remaja laki-laki merespon stresnya dengan cara mengatasinya sendiri dan menolak bantuan dari orang lain atau mereka beraktifitas lain yang dapat membantu mereka melupakan stres mereka.

BAB VI
                                                PENUTUP
1.      Kesimpulan
1)      Remaja perempuan lebih rentan terhadap stres dibandingkan remaja laki-laki. Remaja perempuan cenderung mencari bantuan temannya atau orang lain untuk mengatasi stresnya, sedangkan remaja laki-laki merespon stresnya dengan cara mengatasinya sendiri dan menolak bantuan dari orang lain atau mereka beraktifitas lain yang dapat membantu mereka melupakan stres mereka.
2)      Dari hasil penelitian yang diperoleh, penyebab stress pada kalangan remaja adalah sebagai berikut:
a)      Kehidupan sekolah adalah salah satu faktor utama penyebab stres pada remaja.
b)      Lingkungan pergaulan
c)      Kondisi fisik atau bentuk tubuh
d)     Kondisi keluarga
e)      Kisah asmara
2.      Saran
Solusi yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari stres dengan cara yang benar, yakni berpikir positif. Misalnya jika mau ujian, pusatkan konsentrasi pada materi pelajaran saja. Jangan berpikir soal hasil dulu.
Solusi kedua, hadapi stres dengan baik dan benar. Caranya adalah dengan merenung sebentar sebelum tidur. Pikirkan masalah yang terjadi, lakukan evaluasi, kemudian coba cari solusinya.
Jangan pula lupa akan satu hal, jaga kondisi tubuh dengan optimal dengan olahraga secara teratur, serta makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Pengetahuan akan beberapa faktor pemicu stres pada remaja perlu diketahui agar orang tua mengetahui pendekatan yang paling tepat digunakan pada anak. orang tua wajib menciptakan suasana keterbukaan dengan anak. Perhatian dan kasih sayang adalah satu hal yang mutlak dilakukan disamping memberi lingkungan yang aman sehingga sianak tahu harus pergi kemana saat hatinya gundah. Karena yang dibutuhkan oleh meraka seringkali hanyalah telinga untuk mendengarkan semua keluh kesah yang dialami. Terakhir, banyaklah berdoa karena pada akhirnya yang menentukan suatu hasil adalah Allah SWT                                                                                                         

DAFTAR PUSTAKA

http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Kesehatan/manajemen-stres-pada-remaja.
http:// www.republika.co.id
Kompas, 19 Februari 2006

1 komentar:

  1. Ayo remaja-remaja jangan stres y :)
    berfikir positif itu solusi yg terbaik
    semua masalah pasti ada jlan keluarnya
    dan jangan lupa jaga kesehatan
    tetap SEMANGAT ya

    BalasHapus